Gunung Batu Gantang/Batu Daya (Botuh Daya)
"...Botuh...Daya...Botuh Daya....Botuh Daya...Botuh Daya...Botuh Daya... Ujai gesah neh...Kek Pansau ngobik botuh...dari dorik...Rubang Kijang...nak sabar Ujo...di nongu Parodam...di Kuala Simpang...". Itulah sepenggal bait lagu bahasa Dayak Simpakng ciptaan Tomas Tion, yang dipopulerkan artis Sangkalatn Thung Lie dengan judul Botuh Daya, Lagu tersebut menceritakan keindahan bukit botuh Daya (Batu Daya).
Bila Anda ke Kabupaten Ketapang untuk melihat aneka keindahan alamnya, maka tak kalah menariknya adalah keunikan "Gunung Batu Daya". Gunung Batu yang mirip dengan bukit Kelam di kabupaten Sintang ini terletak di Kecamatan Laur.
Gunung batu ini merupakan salah satu obyek wisata Ketapang yang belum banyak digarap. Gundukan batu raksasa tersebut merupakan fenomena keajaiban alam.
Masyarakat Kec. Laur menamakan gunung ini dengan nama "Gunung Gantang" karena bentuknya mirip gantang yaitu alat penyukat (penakar) padi. Ada juga yang menyebutnya "Bukit Daya" karena bila dilihat dari sisi yang lain sering berubah-ubah sehingga kita terpedaya, maka disebutlah dengan bukit daya.
Banyak misteri yang belum terungkap dari bukit batu ini, proses kejadian dan geologis dari batu ini memang belum banyak terungkap. Selain itu tak kalah menariknya keanekaragaman flora maupun fauna di kawasan ini sangat menarik untuk diteliti.
Menurut Catatan KIPDE di Dunia international maupun tingkat nasional, terutama para pemanjat tebing, sudah lama mengenal bukit ini dengan "Bukit Unta" karena bentuknya mirip dengan punggung unta, berpunak-punak. Dengan tingkat kemiringan yang terjal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi para pemanjat tebing, oleh karena itu di tingkat nasional dan international kawasan ini sudah termasuk dalam daftar agenda mereka.
Untuk menuju ke daerah ini Anda dapat melalui kendaraan air dengan speed boat melalui Kec. Simping Hilir dan Sungai Melano. Selain itu juga dapat melalui jalan darat, baik dari Arah Kendawangan maupun melalui Kec. Tumbang Titi, ataun lebih dekat dari Kecamatan Simpang Hulu (Balai Berkuak melalui rute jalan Tran Kalimantan).
Fasilitas lain penujang bagi pelancong memang masih terbatas, letak nya di kecamatan terpencil sehingga fasilitas penginapan dan restoran belum ada. Namun karena sudah dikenal di dunia, maka tidak terlalu sulit bila kita menjual nama bukit ini untuk para turis, terutama peminat panjat tebing, pencita alam dan para peneliti.
Pemerintah daerah juga mulai memperbaiki sarana jalan ke daerah ini, beberapa jalan lintas juga sedang dikerjakan untuk menuju ke kecamatan ini, sehingga akan memperpendek jarak. Memang masih perlu bertahap, karena masih banyak yang harus ditangai pemkab.
dari: http://students.ukdw.ac.id/(heran saya, kok mereka tahu padahal mereka di Jawa)
Duh, jadi kepingin jalan ke Kalimantan lagi. Saya sampe sekarang belum dapat kesempatan ke Kalbar nih
aku belum pernah ke kalbar lo... payah ya..
tapi liat fotomu itu, yang bukit unta.. wah potensial banget tuh buat pariwisata..
kayak di guilin china... bukit2 kapur yang dikemas dalam imajinasi cerita... laku banget tuh.
sip, semoga banyk menarik minat masyarakat luar...........
aku udah cari situs mengenai Video Clip dari BatuDaya ini tapi saya tidak menemukannya, apakah anda mempunyai video tersebut? jika ada, tolong saya minta vodeonya...
terima kasih...