Pagi 15 November 2008, saya kesiangan, panas sudah menusuk sela-sela jendela. Saya terbangun, baring lagi, bangun lagi, baring lagi, bangun lagi, langsung menuju kamar mandi di lantai satu dengan masih menggunakan underwear, bagian atas tanpa dibalut sehelai kain pun.
Ssssssssssssssssssssssst……air hujan tunggal tercurah, bersumber dari antara kedua pahaku. Aku lagi malas melihat kebawah,dilihatpun dia tidak akan berekspresi, masih tidur lagi, jadi kuputuskan saja pipis sambil pejam mata.
‘Aaah...bagai disurga’ bisik benak liarku.
Ku timba air ‘cruuuup...’ kusiram closed jongkok warna pink yang barusan berubah menjadi danau kuning bagian tengahnya.
Aku bergumam, “ Kencingku kok kuning sekali, perasaan tadi malam aku tidak minum apapun yang berwarna kuning”.
“Ah…mane duli…” timba kuletakan..
Memang, ketika kuliah tahun 2001 aku pernah mengalami gangguan ginjal, berkat terapi air putih, aku bisa sembuh, sampai sekarang pantang meminum suplemen merek apapun, padahal itu minuman kesukaanku. Apa boleh buat, biar umur panjang aku rela berpantang
‘Kluntung...!!!” timba jatuh,akupun reflek menendang timba itu, dia tersungkur ke dinding toilet. Andai bisa mengaduh, mungkin sudah berteriak, memaki, mengumpat. Namun aku tidak mendengar itu, karena timba itu sudah berdosa melihat setiap orang yang buang hajat dan mengguyur hujan lokal dari ujung talang pribadinya.
Saya naik ke lantai dua menuju kamar. Inginnya tidur kembali, waktu sudah menunjukkan pukul 06.lewat sedikit, saya harus mengantar kedua anak buah saya ke sekolah.
Bergegas memasang celana yang bolong selangkangannya, kemudian memakai jaket tebal tapa baju dalam.
Pikirku “Biar panas, kan setelah itu mandi”.
Belum keluar kamar, badanku seperti ada yang merubungi.
‘oooh...ternyata...Semut manis merubungiku”
Kulihat ada sebiji permen Relaksa yang mengental di bagian dalam jaket. Aku tidak tahu darimana asalnya.
“Huuuu…” Aku buka jaket itu, kemudian dibuang ke sudut ruangan. Gantinya sehelai jaket kulit, dielakangnya ada tulisan Kawasaki, dikerahnya sudah ada jamur keringat entah punya siapa.Aku pakai saja, dan berangkat deh mengantar dua anak buah ke sekolah.
Ssssssssssssssssssssssst……air hujan tunggal tercurah, bersumber dari antara kedua pahaku. Aku lagi malas melihat kebawah,dilihatpun dia tidak akan berekspresi, masih tidur lagi, jadi kuputuskan saja pipis sambil pejam mata.
‘Aaah...bagai disurga’ bisik benak liarku.
Ku timba air ‘cruuuup...’ kusiram closed jongkok warna pink yang barusan berubah menjadi danau kuning bagian tengahnya.
Aku bergumam, “ Kencingku kok kuning sekali, perasaan tadi malam aku tidak minum apapun yang berwarna kuning”.
“Ah…mane duli…” timba kuletakan..
Memang, ketika kuliah tahun 2001 aku pernah mengalami gangguan ginjal, berkat terapi air putih, aku bisa sembuh, sampai sekarang pantang meminum suplemen merek apapun, padahal itu minuman kesukaanku. Apa boleh buat, biar umur panjang aku rela berpantang
‘Kluntung...!!!” timba jatuh,akupun reflek menendang timba itu, dia tersungkur ke dinding toilet. Andai bisa mengaduh, mungkin sudah berteriak, memaki, mengumpat. Namun aku tidak mendengar itu, karena timba itu sudah berdosa melihat setiap orang yang buang hajat dan mengguyur hujan lokal dari ujung talang pribadinya.
Saya naik ke lantai dua menuju kamar. Inginnya tidur kembali, waktu sudah menunjukkan pukul 06.lewat sedikit, saya harus mengantar kedua anak buah saya ke sekolah.
Bergegas memasang celana yang bolong selangkangannya, kemudian memakai jaket tebal tapa baju dalam.
Pikirku “Biar panas, kan setelah itu mandi”.
Belum keluar kamar, badanku seperti ada yang merubungi.
‘oooh...ternyata...Semut manis merubungiku”
Kulihat ada sebiji permen Relaksa yang mengental di bagian dalam jaket. Aku tidak tahu darimana asalnya.
“Huuuu…” Aku buka jaket itu, kemudian dibuang ke sudut ruangan. Gantinya sehelai jaket kulit, dielakangnya ada tulisan Kawasaki, dikerahnya sudah ada jamur keringat entah punya siapa.Aku pakai saja, dan berangkat deh mengantar dua anak buah ke sekolah.