Hentakun
Borneo Tribune, Menjalin
Moment peringatan Hari Guru di Menjalin menjadi kenangan tersendiri bagi Frederika Cornelis.
"Saya hadir di sini karena saya juga guru, jadi saya sangat menghargai profesi ini karena sangat mulia," terang Frederika Cornelis yang juga mantan guru yang kini menjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalbar, ketika menghadiri upacara peringatan Hari Guru se Kabupaten Landak di Kecamatan Menjalin, Kamis (25/11), Frederika juga mengenakan batik khas PGRI, putih berukir coklat.
Bertindak sebagai inspektur Upacara Bupati Landak Adrianus Asia Sidot. Ribuan guru memenuhi lapangan bola Pastoran Paroki Menjalin tersebut.
Era modern ini, menurut Frederika, guru mestilah meningkatkan kualitas menjadi guru yang bersertifikasi, dan menjaga loyalitas dalam melaksanakan tugas.
Dia berharap tidak ada guru yang pindah atau mengeluh ketika bertugas di daerah terpencil atau di daerah terjauh dari pusat kota, karena pekerjaan guru itu mulia mencerdaskan kehidupan bangsa, maju mundurnya generasi sebuah daerah tergantung bagaimana peran para guru.
Namun demikian, dia mengharapkan pemerintah dalam hal ini Badan Kepegawaian Daerah untuk lebih teliti dalam menempatkan guru dalam penugasan, apalagi dalam waktu yang lama, terutama guru perempuan atau suami istri yang seprofesi guru, "Agar jangan sampai baru setahun bertugas lalu minta pindah, jadinya tidak efektif," terang Frederika.
Ibu dua anak itu tidak menampik jika ada guru yang mencari penghasilan tambahan, namun dia berharap jangan sampai melalaikan tugas utama sebagai pendidik, apalagi sekarang guru itu profesi. "Kita berharap jangan ketika jam mengajar lalu mengojek," tukas Frederika.
Sarana Introspeksi
Sementara itu, Bupati Landak Adrianus Asia Sidot meminta momentum Hari Guru dijadikan para guru sarana intropeksi diri untuk perbaikan sumbangan pendidikan bangsa.
"Jadikan momentum ini sebagai introspeksi. Mudah-mudahan guru mampu dan terus memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,” kata Adrianus.
Menurut Adrianus, ada tiga hal yang penting dalam momentum Hari Guru dan HUT PGRI, yakni pertama merupakan momentum yang tepat untuk merenungkan atau merefleksi diri terhadap perjalanan langkah panjang yang telah dilalui.
Kedua, bersama refleksi tersebut adalah upaya untuk introspeksi atas langkah-langkah yang selama ini telah dilakukan.
Ketiga, sebagai upaya untuk menatap masa depan yang lebih baik atau cita-cita luhur seperti saat digagasnya nilai-nilai yang kini dijadikan tonggak peringatan hari guru nasional.
"Dengan peringatan ini, kami mengharapkan dukungan aktif seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan mengoptimalkan peran guru sesuai dengan tema peringatan tahun ini adalah memacu peran strategis guru dalam mewujudkan guru yang profesional, bermartabat dan sejahtera," tegas Adrianus.(Antara)
0 comments